Minggu, 06 Maret 2011

Tipe Gerhana Matahari


Ada empat tipe gerhana matahari, masing-masing ditentukan oleh jumlah matahari yang dihalangi oleh bulan. Pertama adalah gerhana matahari total yang terjadi ketika matahari sama sekali dihalangi dari pandangan. Namun, sinar intensif matahari yang diganti dengan gambaran gelap bulan yang dilukiskan dengan corona matahari (plasma super panas yang memancar keluar dari bulan). Selama gerhana matahari total terjadi, bayangan bagian dalam yang gelap secara langsung di depan bulan (umbra-nya) harus mencapai permukaan Bumi. Karena bulan harus berada di dalam bayangan umbral untuk melihat gerhana matahari total, semua hanya dapat dilihat di daerah sempit di mana gerhana tersebut sedang terjadi di atas kepala.
Selain itu, orbit elliptical bulan mengelilingi Bumi memainkan sebuah peranan dalam apakah gerhana matahari total akan berupa sebuah gerhana total karena bulan dapat muncul lebih besar dari pada matahari dan menutupinya ketika bulan lebih dekat dengan Bumi (dekat perigee-nya).
Tipe lain gerhana matahari adalah sebuah gerhana annular (photo). Ini terjadi ketika matahari dan bulan secara tepat dalam garis tetapi bulan muncul lebih kecil dari pada matahari. Selama gerhana annular, matahari muncul sebagai cincin terang mengitari bulan. Seperti gerhana total, orbit elliptical bulan memainkan sebuah peranan dalam apakah sebuah gerhana akan berupa annular. Ketika bulan tersebut berada pada titik paling jauh dari Bumi (apogee-nya), bulan nampak lebih kecil dari pada matahari, dan karena itu dapat menyebabkan sebuah gerhana annular.
Ke tiga dan paling umum dari gerhana matahari adalah gerhana sebagian (In English). Ini terjadi ketika matahari dan bulan sama sekali tidak di-aligned dan matahari hanya sebagian terhalang. Tidak seperti gerhana matahari total dan annular, gerhana ini dapat kelihatan porsi besar Bumi karena semua disebabkan oleh bayangan penumbral bulan (yaitu - bayangan bagian luar faint yang meluas keluar dari bayangan umbral). Gerhana matahari ini umum bukan hanya karena dapat dilihat dari sejumlah tempat di globe, tetapi juga karena semua dapaat terjadi bahkan ketika bayangan umbral tidak pernah mencapai permukaan Bumi.
Tipe terakhir gerhana matahari adalah gerhana hybrid. Gerhana ini adalah kombinasi gerhana total dan annular yang terjadi ketika gerhana total berubah ke gerhana annular atau sebaliknya sepanjang bagian yang berbeda-beda dari alur gerhana.

Frekuensi Gerhana Matahari dan Ramalan

Each year, Earth experiences an average of 2.4 solar eclipses. The actual number can range from two to five, although, it is rare to have five. The last time five solar eclipses occurred was in 1935 and the next will not be until 2206. Total eclipses are the rarest and there is only one every one to two years. Solar eclipses are easy for scientists to predict because the moon’s phases and its position within its orbit are easily observable and track able for the future. Using modern technology, agencies such as the United States’ NASA have been able to track and predict the type and exact date of solar eclipses for well into the future. NASA for example has been able to track and predict solar eclipses for the five thousand period between 2000 B.C.E and 3000 C.E. During that time, it estimates that Earth will experience 11,898 solar eclipses.

Viewing Solar Eclipses

Because solar eclipses are easily track able and predicted for well into the future, it is also easy for the public to view them. However, like viewing the sun normally, viewing it during solar eclipses can cause severe eye damage or even blindness. Therefore precautions such as wearing special eclipse glasses and other eye protection or items that filter the sun’s intensity should be used. To learn more about solar eclipses, visit NASA’s Solar Eclipse Page and the Exploratorium’s Total Solar Eclipse website.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar